Jakarta, CNNIndonesia —
Penjajah membawa bendera LGBT saat Portugal vs. Uruguay di Piala Dunia 2022Mario Ferri, mengaku dibantu oleh Presiden FIFA Gianni Infantino sehingga polisi Qatar bisa membebaskannya.
Ferri masuk lapangan saat laga Portugal vs Uruguay di Lusail Iconic Stadium, 28 November. Mengibarkan bendera pelangi, Ferri tak hanya menjalankan kampanye dukungan terhadap komunitas LGBT.
Pria asal Italia itu juga mengenakan kaus bertuliskan ‘Selamatkan Ukraina’ untuk mendukung Ukraina di tengah konflik dengan Rusia ke depan. Kausnya juga bertuliskan ‘Hormati Wanita Iran’ di bagian belakang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Polisi Qatar memutuskan untuk membebaskan Ferri tanpa dakwaan apapun. Ferri pun mengaku hal itu bisa terjadi karena bantuan Infantino.
“Ketika saya ditahan, saya melihat seorang pria botak yang anggun memasuki ruangan, yang terlihat seperti tentara, tetapi ternyata Gianni Infantino,” kata Ferri seperti dikutip Marca.
“Dia memperlakukan saya dengan percaya diri, dia mengingat saya dari kejadian 12 tahun lalu, dan bertanya mengapa saya tidak mencari pacar dan duduk di bangku penonton,” kata aktivis yang juga pemain sepak bola profesional itu.
[Gambas:Video CNN]
Ferri mengatakan polisi Qatar membebaskannya setelah berbicara dengan Infantino. Ferri tidak menutup mata atas bantuan yang diberikan Infantino, meski masih menganggap FIFA sebagai mafia.
“Setelah berbicara dengan polisi, dia [Infantino] kembali setelah 20 menit dan memberi tahu saya bahwa saya adalah orang yang beruntung,” kata Ferri.
“Sebagai pribadi, Infantino telah membantu saya dan saya menghormatinya. Saya tidak tahu apa yang dia lakukan atau tidak lakukan dalam kapasitas pribadi, tetapi institusi FIFA, seperti yang dikatakan Maradona, adalah mafia,” kata Ferri.
(secara harfiah)