Jakarta, CNNIndonesia —
POLISI Israel menembak mati seorang warga Palestina pada Jumat (2/12) di wilayah Tepi Barat terjadi pertempuran. Polisi Israel mengatakan semuanya berawal ketika penjaga perbatasan mereka didekati oleh beberapa orang di kota Huwara.
Tentara Israel secara rutin berpatroli melalui Huwara yang melintasi jalan utama di selatan Nablus, di bagian utara Tepi Barat.
Salah satu warga di Huwara dikabarkan mengambil pisau dan menikam seorang penjaga perbatasan. Karena itu, para penjaga melepaskan tembakan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Seorang anggota pemerintah kota Huwara, Wajeh Odeh mengatakan, penembakan itu terjadi setelah pertempuran dimulai.
“Seorang tentara Israel mendorong warga Palestina ke lantai dan menembaknya dari jarak dekat,” kata Odeh, seperti dilansir AFP, Sabtu (12/3).
Salah satu wartawan di tempat kejadian juga mengatakan bahwa penjaga perbatasan bersenjata berat dikerahkan di sepanjang jalan setelah insiden tersebut.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan petugas medis mereka dicegah untuk merawat warga yang kemudian dipastikan meninggal dunia. Sementara itu, polisi Israel mengatakan salah satu petugasnya mengalami luka ringan.
Penembakan itu menandai orang Palestina kesembilan yang tewas sejak Selasa di Tepi Barat. Sebagian besar insiden ini adalah hasil dari pertempuran atau penggerebekan oleh tentara Israel.
Pada kejadian sebelumnya, seorang pria Palestina ditembak mati setelah menabrak seorang tentara dalam kecelakaan mobil alias penyerangan dimana pelaku sengaja menabrakkan kendaraannya ke gedung, orang atau kendaraan lain.
Eskalasi pertempuran baru-baru ini dalam konflik Israel-Palestina telah mengkhawatirkan komunitas internasional.
[Gambas:Video CNN]
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat prihatin dengan kekerasan di Tepi Barat, terutama korban anak-anak.
“Kami menegaskan kembali perlunya semua pihak melakukan segalanya untuk meredakan situasi. Penting untuk segera mengambil tindakan guna mencegah lebih banyak kematian,” kata Price.
Pada Senin (28/11), utusan PBB untuk perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland mengatakan situasi di Tepi Barat telah mencapai titik memprihatinkan. Setidaknya 145 warga Palestina dan 26 warga Israel telah tewas pada tahun 2022 di Tepi Barat, Israel, dan kota Yerusalem yang disengketakan.
Perwakilan AS untuk Palestina, Hady Amr, mengatakan Washington sangat menyadari hilangnya banyak nyawa di wilayah Palestina. Mereka yang tewas dalam beberapa bulan terakhir termasuk tentara Israel, militan Palestina dan puluhan warga sipil.
Tepatnya, 49 warga Gaza tewas dalam tiga hari pertempuran antara Israel dan militan Palestina Agustus lalu.
(del/chri)