Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi umat Islam, puasa Rajab merupakan salah satu ibadah yang dilakukan di bulan Rajab. Sesuai dengan penanggalan Hijrah, bulan Rajab adalah bulan ketujuh dari total 12 bulan.
Menurut Detikcom dari NU Online, bulan Rajab termasuk dalam bulan yang dimuliakan (al-ashur al-hurum) karena bulan ini memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa.
Jadi kapan waktu menjalankan Puasa Rajab?
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Puasa rajab sebenarnya bisa dilakukan kapan saja selama sebulan. Namun, puasa Rajab tidak dianjurkan selama sebulan penuh. Karena puasa yang dianjurkan sebelumnya menjadi makruh.
Berdasarkan penanggalan Hijrah, awal bulan Rajab 1444 H jatuh pada 23 Januari 2023. Dengan demikian, puasa Rajab 2023 bisa dilaksanakan mulai hari ini.
Bagi umat Islam, waktu yang disukai untuk menjalankan Puasa Rajab adalah saat Ayyamul Bidh atau pertengahan bulan. Bisa juga dilakukan setiap hari Senin, Kamis dan Jumat, atau bergantian, satu hari puasa dan satu hari tidak puasa, sepanjang bulan Rajab.
Sementara itu, bagi umat Islam yang memiliki hutang puasa di bulan Ramadhan dan ingin mengqodo’nya, maka boleh mengqodo’nya bersamaan dengan puasa sunat Rajab.
Selain itu, dalam menjalankan suatu ibadah, umat Islam dianjurkan untuk niat terlebih dahulu. Untuk puasa Rajab, niat bisa diucapkan dengan lisan atau dalam hati pada malam hari hingga waktu imsak.
Berikut bacaan niat puasa Rajab malam hari, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Itu berarti:
“Saya niat puasa Rajab sunnah karena Allah Ta’ala.”
Selain niat di malam hari, niat puasa Rajab juga bisa dibaca di siang hari jika orang lupa niatnya di malam hari. Niat ini boleh dilakukan dari pagi hingga menjelang magrib selama belum melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Adapun niat puasa Rajab yang dibaca pada siang hari yaitu :
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Itu berarti:
“Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Adapun keutamaan puasa Rajab sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (vol. 3, hal. 431) menyebutkan dua hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Rajab, yaitu:
1. Puasa di bulan Rajab lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya.
Nabi Muhammad S.A.W
Itu berarti:
Puasa satu hari di bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya. Puasa satu hari di bulan Ramadhan lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan Ramadhan. Ramadan. ilegal.”
2. Setiap hari Anda berpuasa di bulan Rajab, Anda akan mendapatkan pahala sebesar 900 tahun ibadah.
Dari puasa tiga hari dari kota Haram, Kamis, Jumat, dan Sabtu, Allah menulis kepadanya setiap hari ibadah umum
Itu berarti:
“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari di bulan haram, Jumat dan Sabtu, Allah akan membalas setiap hari dengan pahala 900 tahun ibadah.”
[Gambas:Video CNBC]
(tiba)