Jakarta, CNBC Indonesia – Penasihat keamanan utama untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia akan membuat negara itu tidak stabil, yang menurutnya “disandera” oleh Moskow.
Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan langkah Rusia untuk menggunakan senjata nuklir taktis merupakan langkah menuju ketidakstabilan internal negara dan meningkatkan persepsi negatif dan penolakan publik terhadap Rusia dan Putin di masyarakat Belarusia.
“Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir,” tulisnya di Twitter.
Penasihat senior Zelenskiy lainnya mencemooh rencana Putin, mengatakan pemimpin Rusia itu “terlalu mudah ditebak”. “Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarusia, dia mengakui bahwa dia takut kalah & apa yang bisa dia lakukan menakutkan dengan taktik,” tweet Mykhailo Podolyak.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keputusan tersebut dan mengirimkan peringatan kepada NATO tentang dukungan militernya untuk Ukraina dan meningkatnya ketegangan dengan Barat. Meskipun langkah itu tidak terduga dan Putin mengatakan dia tidak akan melanggar janji non-proliferasi nuklirnya, itu adalah salah satu gerakan nuklir Rusia yang paling menonjol sejak dimulainya invasi ke Ukraina 13 bulan lalu.
Putin menyamakan rencananya dengan AS yang menempatkan senjata di Eropa, dan mengatakan Rusia tidak akan mengalihkan kendali senjata ke Belarusia.
“Kami tidak menyerahkan (senjata). Dan AS tidak menyerahkan (mereka) kepada sekutunya. Kami pada dasarnya melakukan hal yang sama yang telah mereka lakukan selama satu dekade,” kata Putin.
Tapi ini bisa menjadi pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an Rusia menempatkan senjata semacam itu di luar negeri. Para ahli mengatakan kepada Reuters bahwa perkembangan itu signifikan, karena Rusia telah lama membual bahwa tidak seperti Amerika Serikat, Rusia tidak menggunakan senjata nuklir di luar perbatasannya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Hot News: Berita Lari Putin Menuju Nasib Jakarta
(pgr/pgr)