Jakarta, CNNIndonesia —
Seorang aktor yang juga seorang YouTuber Raditya Dika mengumumkan bahwa akun YouTube miliknya telah diretas alias dibajak. Dia juga mengatakan bahwa dia sedang mencoba untuk memulihkan akun tersebut.
“Guys, sepertinya giliran YouTube saya yang dibajak, diretas, jadi kami sedang dalam proses mengembalikan channel YouTube kembali,” ujar Raditya Dika dalam postingan di Instagram Story, Rabu (28/12). malam
“Abaikan yang ada di channel saya, kalaupun ada video saya tidak mengerti, jadi doakan saja semoga cepat sembuh,” lanjutnya.
“Kemarin kalau tidak salah Arif [Muhammad] Baru dapat ini, pusing banget,” kata Dika.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Raditya Dika untuk mengutip unggahan tersebut.
Akun Raditya Dika yang dicari CNNIndonesia.com pada Kamis pagi (29/12) sudah tidak terlihat lagi saat dicari di YouTube, begitu juga dengan video dari kanal tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Meski begitu, netizen sebelumnya mengabarkan bahwa akun YouTube Raditya Dika berganti nama menjadi “Tesla” dan akunnya berganti menjadi @teslaceo_23.
Kemudian akun Raditya Dika yang dibajak berisi beberapa video, salah satunya berisi pengumuman berjudul “Elon Musk: Saya mengundurkan diri sebagai CEO Twitter” yang tidak benar.
Elon Musk sendiri belum mengindikasikan akan mengundurkan diri sebagai CEO Twitter, meski ia berencana melakukannya setelah kalah dalam polling di akunnya sendiri.
[Gambas:Twitter]
Ini bukan pertama kalinya YouTuber Indonesia dibajak. Sebelum Raditya Dika, ada beberapa selebriti yang akun YouTubenya diretas, seperti Arief Muhammad dan Denny Sumargo.
“Jadi, tiga hari yang lalu channel YouTube saya yang bercerita tentang Bang diretas. Awalnya anak-anak bilang YouTube tidak bisa diakses, dan semua videonya sudah berubah,” kata Denny Sumargo pada September 2022.
Akibat kejadian ini, jumlah pengikut Curhat Bang menurun drastis. Bahkan, Denny pun mengaku merugi hingga miliaran rupiah akibat peretasan tersebut. Hal ini dikarenakan banyak produk yang seharusnya ada di akun youtube tersebut namun tidak ada.
“Kalau rugi, susah banget, miliaran, masalahnya ada beberapa produk yang uangnya diinvestasikan, jadi karena masalah ini tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
(akhir)