Jakarta, CNBC Indonesia – Produktivitas masih menjadi salah satu kendala Indonesia dalam mengejar cita-cita menjadi negara maju.
Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas diperlukan lapangan kerja yang banyak dan luas.
Sayangnya, sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia masih menjadi masalah.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Chief Economist BCA David Sumual berharap sektor hilir dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja.
“Penyerapan tenaga kerja merupakan pekerjaan rumah kita bersama. Kami berharap hilirisasi ini dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja kita ke depan,” jelas David dalam acara Media Briefing BKF, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Menurut David, Indonesia membutuhkan keberagaman sektor untuk dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Pasalnya, cukup banyak negara yang mulai merambah sektor manufaktur. Apalagi, sektor ini akan mengarah pada otomatisasi.
“Di beberapa sektor ini persaingannya cukup ketat untuk tekstil dan sepatu. Banyak negara lain yang tertarik dengan sektor itu, sehingga persaingannya juga cukup ketat,” ujarnya.
David menyarankan agar Indonesia bisa berekspansi ke sektor jasa. Sektor ini, tambah David, merupakan salah satu yang bisa berkembang di masa mendatang.
“Saya melihat evolusi ekonomi China dan kita juga melihat lambat ke arah jasa. Penyerapan jasa bisa cukup besar, apalagi kalau kita dorong dari sisi skill tenaga kerja, terutama terkait pariwisata, jadi ada potensi untuk berkembang. maju,” kata David.
Pemerintah menggelontorkan insentif fiskal yang akan disalurkan pada 2024, khususnya berupa insentif perpajakan. Industri yang akan dibidik adalah industri hilir dan otomotif.
Secara umum, insentif pajak tersebut akan diarahkan oleh pemerintah untuk mempercepat transformasi ekonomi dan sekaligus meningkatkan daya tarik investasi. Namun, jumlah tersebut masih dalam pembahasan antara pemerintah dan DPR dalam rangka RAPBN 2024.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Wow! Gaji Karyawan Uniqlo Naik 40%, Fresh Graduate Rp 35 Juta
(ha ha)