Jakarta –
Sains memiliki rumus tersendiri untuk mengetahui kapan sesuatu telah mencapai batas usianya. Semua yang hidup pasti merasakan mati, itu yang kita pelajari selama ini dan itu benar adanya.
Menurut NPR, sains memiliki hukumnya sendiri. Salah satu contohnya adalah makhluk kecil akan memiliki umur yang lebih pendek daripada makhluk yang lebih besar.
Dalam sebuah studi tahun 2007 yang meneliti lebih dari 700 tumbuhan, ditemukan bahwa ukuran dapat memprediksi umur cukup akurat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Ini universal. Ini melintasi desain organisme. Itu berlaku untuk saya, untuk semua mamalia, dan untuk pohon di luar sana, meskipun desain kami sama sekali berbeda,” kata fisikawan Geoffrey West.
Dengan kata lain, ukuran mamalia, atau organisme apa pun, dapat menentukan berapa lama ia akan hidup, berapa banyak keturunan yang harus dimilikinya, hingga bagaimana oksigen berdifusi di paru-parunya. Ukuran juga memprediksi sistem peredaran darah, bagaimana darah akan mengalir, seberapa cepat pertumbuhannya, dan seterusnya.
Namun, rumus ini tidak berlaku untuk individu. Perkiraan ini hanya dapat dilakukan untuk kelompok. Rumusnya adalah massa tumbuhan atau hewan, dan laju metabolismenya sama dengan massanya yang dipangkatkan ketiga.
Namun, apa yang dikatakan West ternyata menimbulkan konflik di kalangan peneliti. Tidak semua orang setuju dengan apa yang dikatakan Barat.
Menurut mereka yang tidak setuju, ada faktor lain yang bisa mempengaruhi seberapa cepat makhluk itu akan mati. Diantaranya adalah penyakit, gaya hidup dan gizi. Tapi sekali lagi, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Saatnya pulang, saatnya pulang.
Tonton Video “Mengapa Banyak Orang India Menjadi Bos Teknologi? Ini Alasannya…”
[Gambas:Video 20detik]
(tanya/agt)