Jakarta, CNNIndonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak ada yang bisa memprediksi arah ekonomi dan harga minyak tahun depan.
Pasalnya, berbagai ancaman datang tanpa henti, mulai dari wabah Covid-19 yang belum berakhir dan semakin menular hingga perang antara Rusia dan Ukraina yang menimbulkan berbagai krisis.
“Memang situasi global dipastikan tidak menentu, masih tidak pasti, rumit, rumit, sulit dihitung, sulit diprediksi. Tidak ada yang bisa menghitung, memprediksi jumlahnya,” kata Jokowi dalam Rapat Tahunan Bank Indonesia (PTBI). ). ) di JCC Senayan, Rabu (30/11).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Bukan hanya ekonomi, tidak ada yang bisa memprediksi harga minyak tahun depan. Jokowi pun menemui dan menanyakan produsen minyak besar tersebut, namun tidak ada yang bisa menjawab soal harga minyak tahun 2023.
“Saya tanya ke produsen minyak besar, (mereka) tidak bisa memprediksi dan mereka akan dicap dengan harga minyak. Ini akan membuat lebih sulit menghitungnya seperti apa,” jelasnya.
Oleh karena itu, tahun depan semua negara termasuk Indonesia tetap perlu berhati-hati dan waspada. Indonesia tidak bisa berpuas diri dan puas dengan ekonomi yang saat ini tumbuh kuat di atas 5 persen.
Apalagi, penggerak ekonomi tahun ini seperti ekspor dan investasi diprediksi tidak tumbuh setinggi tahun depan. Pasalnya, mitra dagang utama Indonesia, China dan AS, diprediksi akan mengalami perlambatan ekonomi.
“Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dan waspada di tahun 2023,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/sfr)