Jakarta –
SpaceX, perusahaan yang mengoperasikan konstelasi satelit internet Starlink, mengutus perwakilan untuk bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pertemuan tersebut untuk membahas cara Starlink beroperasi menyediakan layanan internet ke masyarakat di Indonesia.
Sebelumnya, Kominfo telah menerbitkan izin hak labuh Starlink kepada Telkomsat pada Juni 2022. Dalam kerjasama itu, Telkomsat hanya menjual layanan internet Starlink kepada korporasi atau secara business to business (B2B).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Starlink itu kan berbisnis di Indonesia itu sifatnya backhaul ya, artinya tidak langsung ke pelanggan, mereka jualan VSAT dan yang menjual ke masyarakat itu penyelenggara di Indonesia. Nah, mereka sudah punya landing right yang dimiliki Telkomsat,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto ditemui detikINET di DPR RI, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Dalam pertemuan antara Kominfo dan perwakilan Starlink, satelit milik Elon Musk itu berniat untuk menyasar pelanggan ritel pasar Indonesia. Hal itu diungkapkan perwakilan Starlink kepada Kominfo.
“Ada niatnya (Starlink menyediakan layanan internet ke masyarakat Indonesia) karena bisnis memungkinkan. Sudah komunikasi dengan saya juga, kemarin saja saya baru ketemu utusan dari Starlink namanya Ibu Rebecca, kita sampaikan prosesnya,” ujar Wayan
Lebih lanjut, kata Wayan, setiap perusahaan asing yang hendak berbisnis di Indonesia, termasuk Starlink, maka mereka harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.
Dipaparkan Wayan, Starlink harus mengantongi izin sebagai penyelenggara jasa internet atau internet service provider (ISP), memiliki perizinan penyelenggara jasa interkoneksi internet (Network Access Point/NAP), hingga VSAT.
“Kalau dia belum mau ngikutin ini, kita nggak akan memberikan,” pungkasnya.
Simak Video “Elon Musk ‘Minta Restu’ Kominfo Operasikan Starlink di Indonesia Timur”
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)