Jakarta, CNNIndonesia —
Shin Taeyong menilai masalah lini depan Timnas Indonesia yang kurang tajam adalah karena pembinaan sejak dini terhadap anak dan peran klub di dalamnya.
Dalam beberapa pertandingan Timnas Indonesia yang dipimpin Shin Tae Yong, baik timnas senior maupun kelompok umur, lini depan kerap bermasalah. Ketajaman lini depan Timnas Indonesia kemudian mempengaruhi hasil akhir yang didapat.
Menurut Shin Tae Yong, hal itu bukan karena tak ada pelatih menyerang, Dzenan Radoncic, di timnas Indonesia. Shin Tae Yong justru menganggap masalah lini depan Timnas Indonesia terjadi karena basis kepelatihan yang kurang kuat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena pelatih hengkang dari timnas [Dzenan Radoncic]. Kalau saya lihat masalah kepelatihan di usia dini, dari kecil harus banyak belajar dan meningkatkan skill finishing,” kata Shin Tae Yong dalam jumpa pers, Jumat (24/3).
Selain masalah usia dini, Shin Tae Yong juga menilai klub League One juga berada di belakang masalah ini. Shin YTae Yong menyoroti penggunaan pemain asing yang berlebihan di posisi ini.
“Itulah masalahnya sekarang. Apalagi di tim dan klub juga sama, tentu posisi striker dan stopper sering jadi masalah. Makanya banyak yang pakai pemain asing.”
“Untuk meningkatkan kemampuan finishing pemain timnas harus dari kecil. Harus ada pembinaan dulu dari kecil, baru di timnas tidak ada kekurangan finisher,” ujar Shin. Taeyong.
Shin Tae Yong mengingatkan pemusatan latihan Timnas Indonesia selalu berlangsung dalam waktu singkat agar tidak banyak waktu untuk peningkatan drastis.
“Jadi tidak sepenting pelatih tentang kurangnya penyelesaian.”
“Selain itu, timnas tidak punya banyak waktu untuk memperbaiki semuanya, terutama finishing. Sehingga perlu dari pihak klub berusaha mencari solusi untuk masalah finishing ini,” ujar Shin Tae Yong.
[Gambas:Video CNN]
(abs/ptr)