Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan sekali lagi meneriakkan ancaman kepunahan massal. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang merupakan hasil dari aktivitas manusia seperti perubahan penggunaan lahan dan polusi.
Pada pertemuan COP15 di Montreal, Kanada, para ilmuwan mengatakan bahwa bumi kehilangan spesies lebih cepat daripada evolusi yang menciptakan mereka. Beberapa mengulangi poin tentang kepunahan massal baru, yang juga akan membunuh manusia.
Catatan terbatas yang tersedia menunjukkan bahwa kita telah kehilangan kurang dari 1% spesies kita selama 500 tahun terakhir. Tetapi banyak ilmuwan percaya angka yang sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena sebagian besar spesies yang dikenal tidak dideskripsikan hingga pertengahan 1800-an.
“Kita mengubah arah evolusi. Bahkan jika kita tidak berada di tengah kepunahan massal, apa yang kita lakukan adalah mempertaruhkan sistem yang memungkinkan kita untuk bertahan hidup,” kata Dr Gerardo Ceballos, seorang ahli ekologi di Universitas UNAM Mexico City. BBC News, Minggu (11/11/2019). 12/2022).
Padahal, fenomena ancaman kepunahan itu sendiri sebenarnya bukan pertama kali terjadi di muka bumi. Setidaknya ada lima periode kepunahan yang telah ditemukan para ilmuwan.
Yang terbaru juga yang paling terkenal, ketika sebuah asteroid menabrak tempat yang sekarang disebut Meksiko 66 juta tahun lalu. Itu membakar Belahan Barat dan memusnahkan dinosaurus non-unggas.
Contoh lain termasuk ‘Kematian Hebat’ 250 juta tahun yang lalu, ketika sekitar 90% spesies di Bumi musnah.
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan semua kepunahan massal tersebut. Tetapi fenomena tersebut melibatkan perubahan iklim, lautan, dan daratan yang cepat dan dramatis.
Meski begitu, bumi masih memiliki peluang untuk lepas dari ancaman kepunahan massal. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5°C dan melindungi habitat utama semua kehidupan.
“Habitat yang dapat menampung jaringan ekologis, bukan hanya spesies individu, tampaknya merupakan cara terbaik untuk membantu pemulihan alam,” kata Prof. David Jablonski, ahli paleontologi di University of Chicago.
“Ada spesies yang akan punah jika kita tidak berusaha melindunginya,” tambah Prof Stuart Pimm, ahli biologi di Duke University.
“Kita sudah tahu bahwa tindakan konservasi memperlambat laju kepunahan. Dengan kata lain, kita memiliki dampak.”
[Gambas:Video CNBC]
(RCI/dhf)