Jakarta, CNNIndonesia —
Direktur pirang, Andrew Dominik tidak terpengaruh oleh banyaknya hinaan dan kritik dari serial tersebut. Bahkan, ia cenderung menanggapi kritik yang “aneh”.
Kepada The Hollywood Reporter yang ditayangkan pada Minggu (4/11), Dominik merasa senang karena karyanya mampu menggugah emosi penonton setelah ditayangkan di Netflix pada September lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sekarang kita hidup dalam waktu yang penting untuk menunjukkan perempuan sebagai orang yang berdaya, dan mereka ingin menemukan kembali Marilyn Monroe sebagai perempuan yang berdaya,” kata Dominik dalam Festival Film Internasional Laut Merah di Arab Saudi.
“Itulah yang ingin mereka lihat, dan jika Anda tidak menunjukkan kepada mereka bahwa itu membuat mereka kesal. Yang sangat aneh, karena Marilyn sudah mati,” lanjutnya.
“Film itu tidak akan mengubah apapun,” kata Dominik.
Meski begitu, Dominik mengakui kritik bahwa serial tersebut mengeksploitasi ingatan penonton tentang Marilyn Monroe dan citranya adalah hal biasa.
“Tapi itulah keseluruhan ide filmnya. Ia mencoba mengambil kehidupan ikoniknya dan memasukkannya ke dalam sesuatu yang lain,” kata Dominik.
“Ini mencoba mengambil sesuatu yang biasa didengar penonton, dan membalikkan artinya. Tapi itu yang tidak ingin mereka lihat,” lanjutnya.
Sebagai Orang-orang melaporkan, Dominik memberi tahu Burung bangkai pada Mei 2022 bahwa dia telah memperingatkan bahwa serialnya akan menyinggung banyak orang.
Sutradara pirang Andrew Dominik tidak terganggu oleh banyaknya hinaan dan kritik dari serial tersebut. : (AFP/TIZIANA FABI)
“Jika ini muncul beberapa tahun yang lalu, ini akan muncul tepat pada waktunya untuk gelombang MeToo muncul dan ini akan menjadi semacam ekspresi dari itu,” kata Dominik. “Saat kita berada di momen ini, menurut saya, orang tidak yakin apa batasannya,”
“Ini adalah film yang pasti memiliki moral di dalamnya. Tapi itu masuk ke wilayah yang ambigu karena menurut saya itu tidak akan sejelas yang ingin dilihat orang,” kata Dominik.
“Ada sesuatu di serial ini yang akan menyinggung banyak orang,” lanjutnya.
Blonde adalah drama biografi tokoh ikonik Marilyn Monroe, berdasarkan novel berjudul sama karya Joyce Carol Oates.
Film ini berlatarkan dekade emas Monroe pada 1950-an dan 1960-an dengan perhatian khusus pada kehidupan batinnya dan perspektifnya tentang dunia.
Blonde mengaburkan garis fakta dan fiksi untuk mengeksplorasi perjuangan antara siapa seseorang dan apa yang disajikan kepada publik.
Pirang disutradarai oleh Andrew Dominik dan lawan mainnya Bobby Cannavale, Adrien Brody, Julianne Nicholson, Xavier Samuel, dan Evan Williams.
Selain Ana de Armas sebagai Monroe, Blonde juga dibintangi oleh Bobby Cannavale, Adrien Brody, Julianne Nicholson, Xavier Samuel dan Evan Williams. Film untuk dewasa bisa ditonton di Netflix.
(akhir)
[Gambas:Video CNN]