Jakarta, CNN Indonesia —
Tatang Jauhari alias Si Bangor mendesak ketua RW yang menerima ‘amplop’ itu untuk mengembalikan uang darinya karena hilang pemilihan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Bedahan, Kecamatan Sawangan, DepokJawa barat.
Tatang mengaku sudah memberikan amplop Rp 1 juta kepada ketua RW untuk mencoblosnya, namun gagal.
Tatang mengungkapkan dirinya menyuap pemilih dengan Rp 1 juta per orang. Ia lalu menunjukkan daftar nama-nama pimpinan RW yang diberi uang. Beberapa dari mereka telah mengembalikan uang mereka.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Itu yang bikin saya tercengang, itu orang saya, yang saya kasih uang, dia janji. Kalau dia tidak janji, uangnya buat apa? Penyamarannya cantik banget, ‘tenang Pak Tatang’ ,” kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11).
Ada 22 pimpinan RW yang namanya ditandai Tatang sebagai penerima amplop. Namun, dari 22 orang itu ia hanya mendapat 2 suara.
Tatang kemudian meminta ketua RW mengembalikan uang tersebut. Sebagian besar sudah mengembalikan amplop mereka.
“Rp 22 juta sudah keluar. Empat orang belum mengembalikannya,” ujarnya lagi.
Melihat kekalahannya, Tatang curiga ada kandidat lain yang memberikan uang lebih banyak darinya.
“Yang 1 juta ini sudah dikhianati, artinya ada yang lebih dari itu. Artinya itu,” imbuhnya.
Tatang kemudian mengaku sebenarnya tidak mau menggunakan ‘amplop’ untuk pemilihan LPM. Namun, lanjutnya, selama keikutsertaannya beberapa tahun lalu kalah karena diduga pihak lawan ‘tergelincir’.
“Dari awal saya tidak mau pakai uang. Saya awalnya tidak pakai uang. Ini pencalonan kedua saya. 3 tahun lalu saya murni,” kata Tatang.
Tatang Jauhari mengaku menggunakan uang agar pemilih mau memilihnya. Karena menurutnya calon lain juga menggunakan uang.
“Karena semuanya pakai uang, bukan saya saja. Ya saya lakukan,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang pria meminta amplopnya dikembalikan. Pria bernama Tatang Jauhari itu disebut-sebut sebagai calon ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LMP) Kabupaten Sawangan.
Dikisahkan dalam video, Tatang Jauhari geram karena merasa dikhianati oleh pemilih yang diberi amplop. Tatang disebut telah menyerahkan uang Rp 1 juta kepada sejumlah pimpinan RW untuk mencoblosnya.
Namun ternyata Tatang Jauhari kalah dan hanya mendapat 2 suara. Tatang geram dan meminta RW mengembalikan uangnya.
Baca cerita selengkapnya di sini.
(tim/anak)
[Gambas:Video CNN]