Jakarta, CNBC Indonesia – Harga obligasi negara tertutup atau Surat Berharga Negara (SBN) cenderung berubah pada perdagangan Kamis (24/11/2022), di tengah pemberitaan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menurunkan kenaikan suku bunga.
Sikap investor di pasar SBN saat ini cenderung bervariasi, dimana tenor 5, 15, dan 20 tahun masih diburu investor, ditandai dengan imbal hasil yang lebih rendah.
Sementara itu, investor cenderung menjual SBN tenor 10 dan 30 tahun ditandai dengan kenaikan yield.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut data Refinitiv, SBN tenor 5 tahun turun signifikan sebesar 10,7 basis poin (bp) menjadi 6,452%.
Sementara itu, yield SBN tenor 10 tahun yang menjadi acuan SBN naik 3,8 basis poin menjadi 6,984%.
Yield berlawanan arah dengan harga, sehingga penurunan yield menandakan harga obligasi sedang menguat, begitu pula sebaliknya. Satuan titik dasar perhitungan sama dengan 1/100 dari 1%.
Sikap investor cenderung berbeda setelah adanya kabar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menurunkan laju kenaikan suku bunga acuannya di masa mendatang.
Risalah dari pertemuan Fed November 2022 menunjukkan bahwa bank sentral melihat kemajuan dalam perjuangannya melawan inflasi tinggi dan ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang berarti kenaikan yang lebih kecil akhir tahun ini hingga 2023.
“Sebagian besar pejabat menilai bahwa kemungkinan terjadi perlambatan laju kenaikan,” bunyi risalah tersebut.
“Besarnya kelambatan dan ketidakpastian yang terkait dengan dampak tindakan kebijakan moneter pada aktivitas ekonomi dan inflasi adalah salah satu alasan mengapa penilaian tersebut penting,” risalah menambahkan.
Sebelumnya pada pertemuan November 2022, The Fed menyetujui kenaikan 75 basis poin keempat berturut-turut yang membawa suku bunga ke level tertinggi sejak 2008.
Beberapa menit kemudian, pelaku pasar langsung memprediksi kenaikan 50 basis poin pada 14 Desember.
Berdasarkan alat FedWatch CME Group, probabilitas kenaikan suku bunga 50 basis poin (bp) menjadi 4,25% – 4,5% pada bulan Desember sekarang menjadi 75,8%, sedangkan kenaikan 25 basis poin menjadi 4,5% – 4,75% adalah 24,2%.
Hari ini, pasar keuangan AS, baik pasar saham maupun pasar obligasi pemerintah tidak buka karena sedang libur memperingati Thanksgiving Day.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Yield Awal Pekan SBN Beragam, Periode 10 Tahun Turun 6,3 bp
(chd/chd)