Jakarta, CNBC Indonesia – PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan pembangunan proyek kereta api bawah tanah MRT dari Lingkar HI – Ancol Barat atau Jalur Utara – Selatan akan selesai seluruhnya pada tahun 2032. Progres saat ini masih sesuai rencana.
Proyek MRT fase 2 dibagi menjadi dua fase. Sedangkan untuk Bulatan HI – Kota Tua tahap 2A saat ini sedang dalam tahap konstruksi dengan progres keseluruhan 19,68%. Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, memastikan fase ini selesai pada 2028-2029.
Secara rinci, progres pengerjaan fisik paket pekerjaan (CP) 201 HI Circle – Harmony sudah mencapai 51%, CP 202 Harmony – Mangga Besar 9,8%, CP 203 Mangga Besar – Kota sudah mencapai 27%.
Tuhiyat menjelaskan, sejalan dengan itu, pembangunan tahap 2B dari Kota Tua – Ancol Barat juga akan dibangun secara paralel. Sehingga seluruh proyek ditargetkan selesai seluruhnya dalam waktu 9 tahun ke depan.
Foto: Petugas memeriksa kondisi MRT seri Ratangga di kawasan Depot MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Petugas memeriksa kondisi MRT seri Ratangga di kawasan Depot MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pemeliharaan dan perawatan keseluruhan kereta MRT Ratangga Jakarta meliputi pemeriksaan harian, bulanan dan pemeriksaan dan pemeliharaan besar yang dilakukan setiap 4 tahun sekali seperti overhaul atau shutdown mesin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
“Kemudian Tahap 2B akan kita laksanakan paralel dengan Ancol, tidak bisa selesai di sana lebih dari 2032,” ujar Tuhiyat di Forum Wartawan 2023, Kamis (23/2/2023).
Meski tidak mengungkapkan kapan tahap konstruksi 2B, Tuhiyat mengungkapkan persoalan lahan di lokasi depo atau tempat parkir dan perawatan KA di Ancol Barat sudah hampir tuntas.
“Insya Allah bulan Mei dan Juni akan kami putuskan, tunggu dan lihat seperti apa keputusan depo,” ujarnya.
Finansial Closet MRT Fase 3 Tahun Depan
Selain itu, Tuhiyat juga mengungkapkan soft launching pembangunan MRT Tahap 3 jalur timur-barat Cikarang-Balaraja sepanjang 84,1 kilometer juga akan dimulai tahun depan.
Dari fase tersebut, ia mengungkapkan bahwa pembangunan terbagi menjadi beberapa fase. yaitu Fase 1 Medan Satria – Kembangan yang terdiri dari Kembangan – Tomang dan Tomang – Medan Satria. kemudian Fase Medan Satria – Cikarang dan Kembangan – Balaraja.
“Kami akan bangun lebih awal untuk memulai tahap pertama tahap pertama Medan Satria – Tomang, sekitar 24 kilometer, di bawah pengawasan Kementerian Perhubungan, Dirjen Perkeretaapian dan pemodal yang melibatkan JICA dan ADB. Dan sebelum itu, para Medan Satria – Tomang Line, kita akan coba berjuang secara finansial.dekat seperti soft atau grand launching Barat-timur itu akan terjadi tahun depan,” kata Tuhiyat.
Ia menjelaskan, Financial Closure merupakan tahap awal pengembangan. Bila ada kepastian pendanaan baru, proses tender dan pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) akan dilanjutkan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Khazanah MRT ‘Berakhir’ di Era Soekarno, Kenapa?
(emy/wur)