Jakarta, CNBC Indonesia – WHO membatalkan status darurat Covid-19 setelah 3 tahun menyerang dunia global. Keputusan ini diambil setelah rapat Komite Darurat WHO pada Kamis (4/5) kemarin.
Melihat situasi di RI, penyebaran Covid-19 justru semakin meningkat. Hal ini disebabkan adanya mutasi baru dari varian Arcturus yang konon berasal dari India.
Data per hari ini, Minggu (7/5/2023) dari website Covid19.go.id menunjukkan total 6.782.048 kasus positif di Indonesia. Kasus aktif terpantau mencapai 17.909.
Sejak beberapa waktu lalu, kasus Covid-19 memang terpantau terus meningkat. Rata-rata, 2.000 orang terinfeksi setiap hari. Pada Jumat (5/5) kemarin, ada tambahan 2.122 kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat tetap waspada dan waspada, meski WHO telah mencabut status darurat Covid-19.
“Virus COVID-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus selalu waspada. Lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih merupakan risiko tertinggi, sehingga vaksinasi tetap perlu dilakukan,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, dalam keterangan resmi. pernyataan yang dikutip Minggu (7/6/2023).
Meski begitu, Syahril menyebut Indonesia siap menghadapi transisi dari pandemi menjadi endemik. Transisi ini juga telah dirujuk ke WHO.
Menurut Syahril, persiapan Indonesia dipandang positif oleh WHO. Namun, Kemenkes kembali mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Salah satunya adalah memvaksinasi dan melindungi kelompok paling berisiko di masyarakat. Pemerintah juga berupaya untuk terus melaksanakan pemantauan kesehatan di masyarakat, serta menyediakan fasilitas kesehatan, obat-obatan dan kebijakan kesehatan lainnya.
“Ini adalah upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan pandemi di masa depan,” kata pernyataan resmi tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(hebat/hebat)